MTPJ 23 – 29 April 2017
0
Comments
TEMA BULANAN :“Persembahan Yang Menghidupkan”
TEMA MINGGUAN : “Kebangkitan Kristus Mengalahkan Takhayul”
Bacaan Alkitab : Lukas 24:36-49
ALASAN PEMILIHAN TEMA
TEMA MINGGUAN : “Kebangkitan Kristus Mengalahkan Takhayul”
Bacaan Alkitab : Lukas 24:36-49
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Pengertian takhayul menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang hanya ada di khayalan (angan-angan)
belaka; kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada tetapi tidak ada;
dianggap sakti tetapi sesungguhnya tidak. Takhayul tentang hantu oleh
sebagian orang dianggap sebagai dongeng nenek-nenek tua tapi juga ada
juga yang percaya keberada-annya. Hantu adalah roh jahat yang dianggap
terdapat di tempat-tempat tertentu, dapat menyebabkan seseorang sakit,
ketakutan, kecelakaan, bisa dipelihara oleh manusia untuk mencuri dan
memberi keuntungan (mis. pocong, jailangkung, tuyul). Sedangkan setan
adalah roh jahat yang selalu menggoda manusia. Tak dapat dipungkiri
bahwa kepercayaan tentang hantu/setan masih banyak dipercayai oleh
jemaat dan masyarakat Minahasa.
Bahkan sampai saat ini, masih ada
kecenderungan untuk menghamba kepada hantu atau setan. Mereka mengadakan
rutual-ritual penyembahan kepada hantu, setan dan kekuatan gaib lainnya
dengan tujuan-tujuan tertentu, misalnya mendapat kekuatan, keuntungan,
keberanian, dll. Di tengah-tengah situasi ini, kepercayaan kepada Yesus
yang bangkit dari antara orang mati harus benar-benar menjadi pengajaran
mendasar bagi warga gereja agar tidak terpengaruh dan menggantungkan
harapan pada kuasa-kuasa yang tidak berasal dari Allah sebab kebangkitan
Yesus membuktikan suatu kebenaran bahwa Ia adalah benar-benar Tuhan
yang hidup dan memberikan pertolongan kepada umat yang percaya
kepada-Nya.
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Dalam Kamus Alkitab, Hantu adalah roh yang
tidak berwujud yang berdiam dalam “syeol” (Ayub 26:5; Yesaya.14:9).
Sedangkan setan dalam bahasa Ibrani artinya “musuh atau lawan”, Iblis
(Yun. diabolos) yang disamakan dengan Belzebul (Mat 12:26). Cerita
tentang pencobaan Yesus menggunakan kata Iblis (Matius 4:1)dan dalam
Wahyu 12:9, setan adalah salah satu malaikat yang diusir dari Sorga.
Namun Yesus memiliki kuasa untuk memerintah dan mengusir setan-setan
yang dapat merasuki tubuh manusia (Markus 3:23-27).
Penulis Injil Lukas yaitu tabib (dokter)
Lukas, menceriterakan tentang peristiwa luar biasa bahwa Yesus Kristus
dibangkitkan dari antara orang mati, artinya dibebaskan dari kuasa maut
dan Dia benar-benar hidup. Ia sungguh-sungguh telah bangkit (Hidup
kembali). Tradisi menyebutkan tentang ditemukannya kubur kosong oleh
perempuan-perempuan yang datang untuk merempahi mayat Yesus (24:1-12),
kemudian Yesus menam-pakkan diri (benar-benar berwujud) kepada dua orang
murid di jalan ke Emaus (24:13-33) dan kepada semua murid-Nya
(24:34-49).
Dalam perikop 24:39-49, diceritakan tentang
Yesus yang tiba-tiba muncul dalam ruangan dimana murid-murid-Nya
berkum-pul dan bercakap-cakap tentang kejadian yang baru saja mereka
alami (24:13-25). Yesus memberi salam kepada mereka “Damai sejahtera
bagi kamu”. Salam ini memang biasa diucapkan oleh orang Yahudi. Damai
Sejahtera artinya tenang, aman, tanpa permusuhan, sehat, makmur atau
sejahtera. Salam ini juga menunjuk pada damai sejahtera dan keselamatan
dari Tuhan Allah bagi para murid. Reaksi mereka terkejut dan takut
serta berpikir melihat hantu. Pada masa itu, ada kepercayaan tentang
hantu atau roh yaitu mahluk yang tidak mempunyai tubuh, tidak dapat
dipegang tetapi terlihat mata. Oleh karena itu Yesus mau meyakinkan para
murid bahwa ia bukan hantu dengan meminta mereka menggunakan mata
dengan baik, “lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku (bekas luka menunjuk pada
tanda-tanda menya-libkan-Nya), Aku sendirilah ini, rabalah Aku dan
lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu
lihat ada pada-Ku”. Ia mau meyakinkan bahwa Dialah Yesus, berwujud
artinya memiliki tubuh jasmani, dengan tangan dan kaki (ada tulang dan
daging) dan bukan mahluk supra alami seperti hantu yang arwahnya
gentayangan. Ketika dilihat bahwa mereka belum percaya karena girang
(terlalu gembira) dan heran (merasa ganjil) maka Yesus meminta sepotong
ikan goreng dan memakannya di depan mata mereka. Yesus meyakinkan mereka
melalui kehadiran-Nya bahwa Dia-lah Tuhan yang hidup dan bukan hantu.
Dia telah bangkit dengan tubuh yang mulia sehingga Ia bisa hadir di tiap
tempat dan ruang tanpa batas.
Selanjutnya, Yesus mengingatkan mereka
tentang hal-hal yang telah dikatakan-Nya ketika Ia bersama-sama dengan
para murid dalam berbagai pelayanan dan pengajaran sebelum Ia
ditang-kap, menderita sengsara, disalib dan mati. Apa yang telah terjadi
adalah sesuai dengan yang telah tertulis dalam Kitab Taurat, Kitab
nabi-nabi dan kitab mazmur. Yesus berusaha menolong mereka untuk
mengingat bahwa Mesias harus menderita, mati dan bangkit dari antara
orang mati pada hari yang ketiga. Bangkit berarti hidup kembali.
Selanjutnya Yesus menyampai-kan tentang tugas penting yang harus
diberitakan oleh para murid kepada segala bangsa yaitu berita pertobatan
dan pengampunan dosa. Bertobat berarti berpaling dari jalan yang sesat,
hal-hal yang jahat dan hidup taat kepada Allah yang telah mengampuni
dosa-dosa manusia melalui Yesus Kristus. Berita besar inilah yang harus
diberitakan mulai dari Yerusalem sampai ke segala bangsa di dunia.
Kamu adalah saksi, menunjuk pada siapa
tugas ini diberikan. Para murid ditugaskan untuk
menyaksikan/memberitakan/me-nyampaikan/menceritakan tentang semua yang
mereka lihat dan alami bersama Yesus. Ayat 49 merupakan janji Tuhan
Yesus tentang Roh Kudus (band. Kisah Para Rasul.1:4,5) Mereka
diperintahkan untuk tetap tinggal di Yerusalem sampai diper-lengkapi
dengan kekuasaan dari tempat tinggi. Mereka harus taat menunggu sampai
kemudian kuasa yang memungkinkan mereka bersaksi itu diberikan oleh
Tuhan. Diperlengkapi dengan kuasa menunjuk pada pemberian Roh Kudus
untuk memam-pukan mereka melakukan tugas.
Makna dan Implikasi Firman
Bagi orang percaya, kesaksian tentang
kebangkitan Kristus merupakan karya Allah yang besar kepada umat
manusia. Dengan jalan itu, orang percaya memperoleh keselamatan dan
pengampunan dosa. Kepercayaan tentang Yesus yang benar-benar bangkit dan
hidup kekal seharusnya menjadi pegangan hidup yang kuat bagi warga
gereja di tengah-tengah berbagai pengaruh kebudayaan baik yang datangnya
dari kebudayaan asli daerah (agama suku, agama asli) maupun karena
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berkembang pesat.
Gereja hidup di tengah-tengah perjumpaan
budaya dan karena itu harus dibangun dasar iman yang kuat supaya amanat
untuk menyampaikan berita Injil tetap mampu dilaksanakan dengan berani
dalam kuasa Roh Kudus. Munculnya komunitas masyarakat yang mau
menghidupkan “agama malesung” yang katanya agama asli Minahasa harus
disikapi dengan penuh hikmat. Apakah di dalam agama tersebut mengakui
tentang kuasa kebangkitan Yesus atau justru mau mengembalikan masyarakat
yang adalah warga gereja pada kepercayaan terhadap roh-roh (opo-opo).
Secara jujur diakui bahwa masih banyak warga gereja yang mencari
kekuatan dan perlindungan dari kuasa-kuasa yang tidak berasal dari
Allah. Dalam masyarakat masih sering didengar dilaksanakannya
ritual-ritual seperti: “mandi kebal”, ”pemanggilan roh nenek moyang”
bahkan dalam hal mencari kesembuhan.
Seyogyanya, pemahaman dan keyakinan tentang
kebangkitan Yesus telah membuat warga gereja semakin berani dan tidak
takut pada kekuatan-kekuatan yang telah dikalahkan-Nya yaitu hantu,
setan, ataupun kuasa-kuasa kegelapan lainnya. Dengan demikian warga
gereja hanya akan hidup bergantung pada Tuhan sebagai satu-satunya
kekuatan dalam kehidupan.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Mengapa Yesus harus menampakkkan diri kepada murid-murid-Nya setelah kebangkitan-Nya?
- Apakah ada dualisme kepercayaan yang tumbuh bersama saat ini? (Percaya kepada Yesus yang bangkit dan kepada kekuatan-kekuatan di luar Tuhan)
- Bagaimana gereja harus berbicara di tengah-tengah situasi itu, dalam tanggungjawab menjadi saksi Kristus di tengah-tengah dunia ini?
NAS PEMBIMBING: Kisah Para Rasul 3:15
POKOK-POKOK DOA:
- Warga gereja semakin bertumbuh dan percaya bahwa Yesus sudah bangkit.
- Warga gereja hidup taat dan mengimani kuasa Yesus yang mengalahkan maut dan meniadakan takhayul.
- Warga gereja hidup dalam pertobatan.
- Supaya warga gereja tidak mengikat dan menyerahkan hidupnya pada kuasa-kuasa kegelapan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan : KJ.No.3 Kami Puji Dengan Riang
Pembukaan : KJ.No.194 Dikau yang Bangkit Mahamulia
Pengakuan Dosa dan Pengampunan: NNBT No. 29 Apakah Yang T’lah Engkau Lakukan
Persembahan: NNBT. No. 20 Kami Bersyukur pada-Mu, Tuhan
Penutup: KJ.No.339 Maju, Laskar Kristus.
ATRIBUT:
Warna dasar putih dengan lambang bunga bakung dengan salib berwarna kuning.
Tags :
Renungan
Post a Comment